Sebagian besar aktivitas yang dilakukan bayi usia 0-3 bulan adalah tidur. Namun jangan salah, justru saat tidur inilah otak dan bagian tubuh lain mereka tumbuh dan berkembang secara optimal. Karena itu, ibu tidak perlu khawatir ketika bayi tidur dengan waktu yang panjang dan lama, ini akan membantu perkembangan dan pertumbuhan mereka dengan baik. Lalu adakah perkembangan bayi saat tidur?
Ketika bayi tidur dengan nyenyak, itu diartikan sebagai tidur yang optimal. Para ahli menyebutkan bahwa tidur dapat merangsang tumbuh kembang bayi, bahkan tidur juga dikatakan sebagai salah satu cara untuk mengembangkan otak bayi sehingga bayi akan cerdas, berakal, dan berpikir jernih.
Tidak heran jika para ahli mengatakan tidur sangat penting untuk pertumbuhan bayi karena sebanyak 75% hormon pertumbuhan muncul ketika bayi sedang tidur. Hormon pertumbuhan ni akan mulai berfungsi ketika bayi sudah masuk dalam tahap ke 3 dan ke 4 dalam tidur. Tingginya hormon pertumbuhan akan merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan, perkembangan otak, serta metabolisme tubuh secara optimal.
Pembentukan hormon pertumbuhan ketika bayi tertidur akan memperbaharui dan memperbaiki semua sel dalam tubuhnya. Sel darah, sel kulit, hingga sel otak akan ikut diperbaharui oleh hormon pertumbuhan selama bayi tertidur. Ketika tidur, aliran darah menuju otak akan meningkat. Sehingga bayi yang mengalami REM (Rapid Eye Movement) memiliki peran penting dalam merangsang aktvitas otak dan menjaga kesehatan psikis bayi, dan baik untuk pertumbuhan saraf bayi.
Di bulan pertama kelahirna, setidaknya bayi dapat tidur 16 hingga 22 jam. Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, pastikan lingkungan sekitar bayi mendukung. Pastikan popoknya tidak kotor, suhu ruangan yang nyaman, pencahyaan ruangan yang redup, dan lingkungan yang tenang. Bayi yang tidurnya terganggu sehingga sering membuatnya terbangun, akan mengalami masalah pada tumbuh kembangnya. Kondisi ini dapat menyebabkan ia mengalami gangguan kepercayaan ketika tumbuh dewasa. Tidur bayi yang kurang optimal juga mengurangi daya tahan tubuh bayi sehingga membuatnya mudah terkena infeksi. Hal ini disebabkan oleh kadar sel darah putih yang menurun ketika tidurnya terganggu.