Ketika seorang kehilangan gigi karena sesuatu hal maka yang pertama terpikir di benak adalah bagaimana cara menggantikannya dengan gigi yang hampir menyerupai gigi asli. Dulu gigi palsu selalu menjadi pilihan utama saat seseorang kehilangan gigi mereka, namun seiring dengan perkembangan zaman maka implan gigi menjadi pilihan lain. Implan gigi adalah penanaman akar gigi tiruan pada tulang rahang untuk memperbaiki gigi tiruan agar bisa berfungsi hampir sama dengan gigi asli. Awalnya implan gigi hanya bisa dilakukan kelas atas saja karena mahal, namun karena kebutuhan maka implan gigi dapat dilakukan oleh banyak kalangan.
Proses implan gigi yang rumit membuat harga implan gigi menjadi mahal, tapi Anda bisa memangkas harga implan gigi. Carilah klinik atau sekolah gigi karena mereka tidak akan mengenakan biaya pada pasien, sehingga baik, pemeriksaan, penanganan, pembuatan gigi sampai dengan obat-obatan akan diberikan secara gratis. Hal ini dilakukan karena mereka masih dalam masa praktek, tapi Anda tidak perlu takut sebab mahasiswa praktek biasanya didampingi oleh dokter ahli.
Implan gigi adalah akar gigi tiruan yang ditanam pada tulang rahang untuk memperbaiki gigi tiruan, proses implan gigi harus benar-benar diperhatikan dan dikonsultasikan termasuk pembuatan gigi. Beda implan gigi dengan gigi tiruan yaitu fungsi mengunyah hampir sama dengan gigi asli karena lebih kuat, tidak perlu lepas pasang, warna gigi menyerupai gigi asli, proses implan lebih cepat, dan implan gigi dapat digunakan dalam jangka panjang. Pada saat proses implan gigi seseorang akan dibawah pengaruh bius sehingga tidak akan menimbulkan rasa sakit, namun pada beberapa kasus proses implan akan menimbulkan rasa sakit dan radang.
Ini bisa dipengaruhi oleh kondisi tubuh dan kondisi mulut yang kurang baik atau akibat reaksi penolakan terhadap benda asing yang masuk kedalam tubuh sehingga membutuhkan adaptasi. Pada kondisi tertentu, pasien tidak diperbolehkan melakukan implan gigi karena akan beresiko tinggi pada kesehatan dan keselamatan pasien. Kondisi tertentu tersebut antara lain jika pasien punya penyakit serius seperti diabetes, kelainan darah atau penyakit lainnya.
