Janin dalam kandungan mendapatkan perlindungan untuk pertumbuhan dan perkembangannya melalui cairan yang disebut air ketuban. Air ketuban berfungsi sebagai bantalan yang menjaga janin dari trauma yang berasal dari faktor eksternal dan melindungi dari janin secara internal dari infeksi. Peran air ketuban sangat penting bagi perkembangan janin selama kehamilan. Terutama memberikan pergerakan bagi bayi dan kestabilan suhu dalam kandungan. Selama kehamilan, tidak hanya fisik luar saja yang berubah, akan tetapi volume dan komposisi air ketuban juga akan mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia janin. Terus pertanyaannya apakah berbahaya apabila air ketuban keruh?
Saat usia kandungan memasuki usa 25 minggu, volume air ketuban rata-rata adalah 239 ml, sedangkan saat kehamilan memasuki minggu ke 33, volume air ketuban akan meningkat menjadi 984 ml. Saat memasuki persalinan, air ketuban juga menjadi poin penting. Jika saat persalinan, kondisi air ketuban abnormal, maka kesehatan janin juga akan memburuk. Salah satu kasus cukup sering ditemukan adalah air ketuban keruh, ini dapat menimbulkan gangguan saat persalinan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi air ketuban keruh, diantaranya kehamilan yang lebih dari hpl, infeksi selama kehamilan, dan gangguan pada janin.
Berikut penyebab air ketuban keruh beserta penjelasannya :
1.Kehamilan yang melebihi 42 minggu
Kelahiran normal biasanya terjadi saat kehamilan memasuki usia 37 hinggga 42 minggu. Jika hingga minggu ke 42 masih belum terjadi persalinan, maka ini disebut over pregnancy. Saat kehamilan melewati usia 42 minggu, plasenta akan lebih tua dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga menyebabkan kurangnya pasokan oksigen pada bayi. Hal ini dapat meningkatkan resiko ketuban pecah hingga dapat menyebabkan infeksi pada bayi. Selain iu juga dapat mengakibatkan warna air ketuban menjadi hijau keruh.
2. Infeksi selama kehamilan
Infeksi yang disebabkan karena air ketuban yang pecah, dapat disebabkan oleh infeksi yang terjadi selama kehamilan. Sehingga saat hal ini terjadi, segera lakukan persalinan. Jika tidak segera dilakukan penangan medis dikhawatirkan akan mengakibatkan gangguan pada bayi dalam kandungan.
3. Gangguan pada janin
Salah satu penyebab pecahnya air ketuban adalah adanya gangguan yang terjadi pada janin. Contohnya seperti kasus kekurangan pasokan oksigen dari ibu untuk bayinya yang disebabkan oleh gangguan pernafasan seperti asma, atau terjadi karena gerakan bayi yang terlalu aktif sehingga tali pusar memilit pada bayi dan menyebabkan ia stress. Bayi yang stress akan mengeluarkann feses yang ia keluarkan saat baru lahir, atau disebut mekonium. Mekonium yang ada dalam kandungan menyebabkan air ketuban menjadi berwarna hijau keruh. Kondisi ini dikenal dengan istilah Meconium Aspiration Syndrome (MAS). Air ketuban yang berubah menjadi hijau keruh atau bahkan berwarna hitam, jika tidak ditangani dengan segera akan membahayakan kesehatan janin. Ciri-ciri bayi yang mengalami keracunan air ketuban diantaranya kukunya memanjang, mengalami penuaan seperti kulit keriput, serta adanya cairan pada paru-paru.
Agar air ketuban selalu terjaga dalam kondisi baik, ibu dapat mengkonsumsi air kelapa muda. kandungan elektrolit dalam air kelapa muda dapat membersihkan rahim dan serat menjaga kestabilan air ketuban. Demikian bunda ulasan tentang apakah berbahaya jika air ketuban keruh. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bunda semua.